Saya Minta Maaf
Akhirnya hal ini terjadi, beberapa hari terakhir saya banyak menangis, mungkin karena ketidak-siapan saya menjalani realitas hidup yang sedikit rumit. Perjalanan pulang dari Kemang menuju Pamulang adalah waktu yang paling tepat untuk saya menangis, mungkin karena disitu tidak banyak orang yang bisa melihat saya secara lemah dan utuh diwaktu yang bersamaan. Yap, hal ini benar-benar terjadi.
Terbesit sebuah pertanyaan yang terus terulang, "apa yang lebih mahal dari kepercayaan dan waktu yang sudah terbuang?" rasa kecewa mungkin tidak bisa terhindari, tapi saya juga sadar betul banyak sekali teman atau bahkan keluarga yang sudah saya kecewakan dan saya pikir, saya pantas untuk disalahkan. Saya memilih untuk berdiam dan merasakan pahitnya kenyataan, kerena semua hal gak harus kita lawan, terkadang suatu yang lainnya harus direlakan.
Tulisan ini saya buat untuk kalian yang merasa pernah saya kecewakan, karena saya terlalu takut untuk meminta maaf secara langsung, saya akui. Saya tau, meskipun kelak saya mempunyai banyak uang, itu tidak akan pernah cukup untuk membayar rasa kepercayaan dan waktu yang sudah habis terbuang.
Meskipun kata "maaf" tidak akan pernah cukup, izinkan saya untuk meminta maaf untuk kalian yang pernah mengisi kekosongan dalam diri ini.
Comments
Post a Comment